Kelainan-Kelainan Refraksi
Sebelum kita mengetahui apa saja jenis kelainan-kelainan refraksi, kita harus memahami dulu pengertian refraksi itu sendiri.
Jika suatu berkas sinar berjalan dari satu medium melalui medium lain yang berbeda kepadatannya, maka sinar tersebut akan berubah arahnya. Perubahan arah ini disebut refraksi.
Refraksi mata yaitu pembiasan sinar-sinar dalam mata pada saat mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi).
Apakah lensa itu ?
= Lensa adalah suatu medium yang mempunyai daya pembiasan.
Dikenal 2 macam lensa :
1.Lensa Spheris (+ dan -)
2.Lensa Cylinder (+ dan -)
Macam-macam Kelainan Refraksi
Emmetropi (merupakan istilah untuk mata normal) :
Suatu keadaan mata dimana sinar-sinar sejajar garis pandang yang masuk melewati pupil, tanpa akomodasi dibiaskan tepat pada retina.
Ametropi (kelainan-kelainan refraksi) :
1.Hipermetropia
2.Miopia
3.Astigmatismus
4.Presbiopia
Hipermetropia
Adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar garis pandang, dibiaskan oleh mata tanpa akomodasi dibelakang retina.
Penyebab :
- Daya pembiasan mata terlalu lemah
- Sumbu mata terlalu pendek
Gejala :
- Kabur bila lihat dekat
- Subyektif : mata lekas lelah, sakit kepala, pusing, mata terasa berat, dll.
Tingkatan hipermetropia :
a. Hipermetropia ringan : 0,25 dioptri s/d 3,00 dioptri
b. Hipermetropia menengah : 3,25 dioptri s/d 6,00 dioptri
c. Hipermetropia tinggi : ≥ 6,25 dioptri
Komplikasi :
1. kabur lihat dekat --> akomodasi >> --> hipertrofi otot akomodasi --> BMD dangkal --> “Glaukoma”
2. Hipermetropia menengah/tinggi --> konvergensi >> -->juling kedalam (Esotropia)
3. Hipermetropia tidak dikoreksi --> visus merosot --> Ambliopia
Pengobatan :
Koreksi dengan lensa sferis (+) yang terkuat, yang menghasilkan visus terbaik.
Koreksi kacamata pada pasien-pasien dengan kelainan refraksi bukanlah untuk menyembuhkan / menghilangkan kelainan, tapi untuk mencegah progresifitas atau mencegah pasien jatuh kedalam keadaan “Ambliopia”
Ambliopia
Adalah menurunnya tajam penglihatan(visus) pada satu atau dua mata dengan atau tanpa koreksi kacamata dan tanpa adanya kelainan organik.
Tajam penglihatan pada mata normal adalah 6/6. Tujuan koreksi dengan kaca mata, adalah sebisa mungkin untuk mencapai visus yang normal (6/6). Bila pasien jatuh pada keadaan ambliopia, maka tidak ada satu kacamatapun yang mampu membantu pasien untuk melihat jelas seperti orang normal (koreksi tidak bisa mencapai visus 6/6). Sehingga biarpun memakai kacamata, penglihatan pasien tetap akan kabur.
Untuk itu, setiap orang yang menderita kelainan refraksi (apapun jenisnya), sebaiknya selalu memakai kacamata dalam setiap aktivitasnya, dan rutin setahun sekali memeriksakan visus dan kacamatanya, apakah perlu mengganti kacamata atau kacamata yang lama masih bisa dipakai lagi, untuk mencegah terjadinya ambliopia.
Miopia
Adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar garis pandang, dibiaskan oleh mata tanpa akomodasi didepan retina.
Penyebab :
- Daya pembiasan mata terlalu kuat
- Sumbu mata terlalu panjang (bola mata terlalu besar)
- Kornea terlalu melengkung (keratokonus)
- Lensa terlalu cembung (pada katarak imatur)
- Kelainan badan kaca / corpus vitreus (mis. pada diabetes mellitus)
Kelainan refraksi berhubungan dengan kelainan anatomis, sehingga yang berperan disini adalah faktor genetik, dan bukan karena mitos-mitos seperti menonton TV terlalu dekat, membaca sambil tidur atau kurang makan wortel!! (wortel adalah sumber Vit A, sementara kelainan refraksi disini bukan karena kekurangan vitamin A tetapi kelainan anatomis).
Gejala :
- Kabur bila lihat jauh
- Subyektif : mata lekas lelah, sakit kepala, pusing, mata terasa berat, dll.
Tingkatan Miopia :
a. Miopia ringan : 0,25 dioptri s/d 3,00 dioptri
b. Miopia menengah : 3,25 dioptri s/d 6,00 dioptri
c. Miopia tinggi : ≥ 6,25 dioptri
Komplikasi :
1. Sclera meregang --> Ablasio retina
2. Bila kedua mata miopia tinggi -->Juling kedalam (Esotropia)
3. Bila satu mata miopia tinggi, sementara mata yang lain miopia ringan atau normal --> juling keluar (Exotropia).
4. Ambliopia
Pengobatan :
Koreksi dengan lensa sferis (-) yang terlemah, yang menghasilkan visus terbaik.
Astigmatismus
Adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar garis pandang, dibiaskan oleh mata tanpa akomodasi tidak pada satu titik tetapi lebih dari 1 titik.
Ada 2 macam astigmatismus :
a.A. Irreguler
b.A. Reguler
- With the rule (beraturan )
- Against the rule (tidak beraturan)
Berdasarkan letak V dan H terhadap retina, astigmat dibagi dalam :
1) MAC (Miopia Astigmat Compositus) --> Lensa S(-), Lensa C(-) as°
2) HAC (Hipermetropia Astigmat Compositus) --> Lensa S(+), Lensa C(+) as°
3) MAS (Miopia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(-) as°
4) HAS (Hipermetropia Astigmat Simpleks) --> Lensa C(+) as°
5) MAM atau HAM
MAM (Miopia Astigmat Mixtus ) --> Lensa S(-), Lensa C(+) as°
HAM (Hipermetrop Astigmat Mixtus) --> Lensa S(+), Lensa C(-) as°
Presbiopia
Seiring dengan berjalannya usia, lensa semakin lama semakin kaku --> kemampuan akomodasinya menurun, sehingga perlu bantuan lensa kacamata agar sinar yang masuk dibiaskan tepat diretina.
Berdasarkan beberapa penelitian, didapatkan hasil bahwa pada usia 40 tahun, lensa manusia mulai kaku. Atas dasar itulah dipakai patokan usia untuk menentukan ukuran daya pembiasan lensa kaca mata.
Adapun pedomannya adalah sbb :
- 40 tahun : S(+) add 1,00 dioptri
- 45 tahun : S(+) add 1,50 dioptri
- 50 tahun : S(+) add 2,00 dioptri
- 55 tahun : S(+) add 2,50 dioptri
- 60 tahun : S(+) add 3,00 dioptri
Maksimal penambahan lensa kacamata hanya 3 dioptri, karena pada usia > 60 tahun, lensa sudah benar-benar kaku, sehingga meskipun ditambah dengan ukuran > 3 dioptri, tetap tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik. (hasilnya akan sama dengan ukuran 3 dioptri).
3 komentar:
informasinya sangat membantu pak....
kunjungi blog kami juga di http://sholehshare.blogspot.com
nice info
Terbaik
Posting Komentar